Peribahasa Indonesia Terbaru
Zikir-zikir saja jatuhkah rezeki jatuh dari langit?
Rezeki tidak datang dengan hanya berdoa.
Zaman Tuk Nadur berkajang kain.
Zaman yang telah lalu; sudah lama sekali.
Zaman beredar musim berganti.
Musim yang tidak dapat dipastikan lagi kapan waktunya akan berganti.
Zaman beralih, musim bertukar.
Segala sesuatu (peraturan, hukuman dan sebagainya) hendaklah disesuaikan dengan keadaan zaman.
Yang untut lain, yang mengensot lain.
Yang salah lain, yang kena hukum lain.
Yang tua dimuliakan, yang kecil dikasihi.
Orang yang pandai menempatkan diri di segala tempat dan situasi.
Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua.
Dalam sesuatu usaha pemimpinlah yang bertanggungjawab dan dialah pula yang akan dipuji atau dicela.
Yanng terpelanting akan dipilih, yang terserat tidak di kampungkan lagi.
Hendaknya hidup itu dijalani dengan sederhana dan tidak dengan berfoya-foya.
Yang terkalang-kalang di mata, yang terasa-rasa di hati.
Keinginan hendaknya dapat diwujudkan, agar tercapai semua harapan dan hidup bahagia.
Yang terbujur lalu, yang terlintang patah.
Sesuatu yang tak dapat dihalang-halangi.
Yang teguh disokong, yang rebah ( rendah) ditindih.
Orang yang sudah kuat (kaya, baik dan sebagainya) dibantu, sedangkan orang yang lemah (miskin dan sebagainya) diperas.
Yang tegak disokong, yang lemah ditopang.
Orang kaya dimuliakan dihormati, sedangkan orang miskin dibantu dan ditolong.
Yang tak diarah dapat, yang diarah tak kena.
Keberuntungan manusia itu takdir, meski bagaimanapun orang memburu rezeki, jika belum diberikan oleh Tuhan maka tak akan tercapai.
Yang tajam tumpul, yang bisa tawar.
Dengan perkataan yang lemah lembut dapat diselesaikan segala sengketa.
Yang seorang memeram batu, yang seorang memeram pisang.
Perbedaan pendirian; seorang boleh menanti seorang lagi tidak
Yang sesukat takkan jadi segantang.
Tidak ada yang dapat mengubah takdir.
Yang sejengkal tidak dapat jadi sedepa.
Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.
Yang sehasta takkan jadi sedepa.
Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.
Yang secupak takkan jadi sesukat, yang sejengkal takkan jadi sehasta.
Sesuatu yang sudah pasti.
Yang secupak tak akan menjadi segantang.
Sesuatu yang sudah pasti; sesuatu yang sudah pasti dan tidak akan diubah.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di BAHASA INDONESIA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon