perubahan makna

Perubahan Makna

1. Perluasan Makna (generalisasi)

Perluasan makna ialah perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit ke yang lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada makna lama.

Contoh:

makna lama makna baru

bapak: orang tua laki-laki semua orang laki-laki yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi.

saudara: anak yang sekandung semua orang yang sama umur/ derajat.



2. Penyempitan Makna (Spesialisasi)

Penyempitan makna ialah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas ke yang lebih khusus/ sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna lama (semula).

Contoh:

makna lama: makna baru:

sarjana : cendikiawan . lulusan perguruan tinggi

pendeta : orang yang berilmu guru Kristen

madrasah : sekolah sekolah agama Islam



3. Peninggian Makna (ameliorasi)

Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.

Contoh:

makna lama: makna baru:

bung : panggilan kepada orang laki-laki panggilan kepada pemimpin

putra : anak laki-laki lebih tinggi daripada anak



4. Penurunan Makna (Peyorasi)

Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.

Contoh:

makna lama: makna baru:

bini: perempuan yang sudah dinikahi lebih rendah daripada istri/ nyonya

bunting: mengandung lebih rendah dari kata hamil



5. Persamaan (asosiasi)

Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna lama dan makna baru.

Contoh:

makna lama: makna baru:

amplop : sampul surat uang sogok

bunga : kembang gadis cantik

Mencatut: mencabut dengan catut menarik keuntungan



6. Pertukaran (sinestesia)

Sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan sebagainya.

Contoh:

suaranya terang sekali (pendengaran penglihatan)

rupanya manis (penglihat perasa)

namanya harum (pendengar pencium)
Previous
Next Post »
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di BAHASA INDONESIA